Jemaah Haji Ini Terkesan Kunjungan Menag Usai Badai di Arafah

By Admin


nusakini.com-Makkah-Puncak haji wukuf di Arafah telah lewat lebih tiga pekan lalu. Namun ingatan dan kenangan menjalani ritual berdiam diri di sana boleh jadi tak lekang waktu. Apalagi bagi jemaah haji tahun ini. Malam sebelum puncak wukuf dilaksanakan, padang yang terletak sekira 28 km dari Makkah itu dihantam badai. Beberapa tenda untuk keperluan logistik dapur sempat ambruk. 

Alhamdulillah, tenda yang dihuni jemaah cukup kuat menahan terpaan angin kencang yang sempat mencapai kecepatan 37 km/jam. Termasuk tenda yang digunakan untuk masjid jemaah haji Indonesia. 

Delegasi Amirul Hajj yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat itu sedang tunaikan salat maghrib dan isya. Di sela dengan kajian ceramah yang disampaikan Habib Ahmad bin Muhammad Al-Attas, Ketua Maktab Daimi Rabithah Alawiyyah. Tepat saat momentum ceramah inilah badai mulai menghantam Arafah. Listrik padam. Suara angin bercampur pasir bergemuruh. Sontak alunan takbir bersahutan dari tenda-tenda jemaah. 

Untung peristiwa berlangsung tidak lama. Usai badai, Menag Lukman sebagai wakil pemerintah memutuskan berkeliling melihat langsung ke tenda jemaah Indonesia. Menag hadir untuk memastikan kondisi jemaah. Dengan ramah Menag menyapa dan menenangkan jemaah yang ditemuinya. 

Rupanya apa yang dilakukan Menag tersebut berkesan bagi jemaah. Setidaknya inilah yang dirasakan Bambang Prihambodo dan Astuti. Pasangan suami istri asal Surabaya ini mengaku mendapat ketenangan setelah bertemu Menag malam itu. 

“Kami tidak menyangka setelah badai malah bisa bertatap muka dengan Menag secara langsung,” ujar Bambang usai salat Jumat di Masjidil Haram, Jumat (14/09). Bambang mengaku sangat bangga dengan sosok Menag Lukman. “Bagi kami kehadiran Menag sudah lebih dari cukup untuk menenangkan,” timpal sang istri, Astuti. 

Pasutri yang tergabung dengan Kloter SUB-081 ini juga menilai Menag punya perhatian tinggi terhadap jemaah. “Kami sangat bersyukur pelayanan haji tahun ini sangat baik, bahkan bisa disebut yang terbaik,” ujar Bambang yang juga purnawiran Polri ini. 

Secara jujur Bambang sangat mengapresiasi layanan katering, hotel dan transportasi. “Makan kami dapat 40 kali di Makkah, hotel sangat mewah, transportasi gratis alhamdulillah,” lanjutnya. Menurut mantan Kapolsek Porong, Sidoarjo ini, biaya haji yang dibayarkan jemaah malah sangat murah dibanding fasilitas yang didapat. “Bersyukur sekali kita sebagai jemaah haji Indonesia, layanan pemerintah oke banget,” tambahnya. 

Baik Bambang maupun Astuti berjanji akan menceritakan kesan dan pengalaman yang didapat selama di Tanah Suci kepada tetangga dan sanak famili. “Kami akan cerita kalau fasilitas dan layanan haji yang diberikan pemerintah sangat bagus dan super, biaya haji menjadi terasa sangat murah, dapat living cost lagi alhamdulillah,” ujar mereka berdua seraya masuk ke dalam bus salawat nomor 8 rute Syib Amir-Syisyah Raudhah. (p/ab)